Sabtu, 13 Juli 2019

Jelajah Sidi Bou Said Tunisia

Assalamualaikum Wr.Wb teman - teman semua yang In Syaa Allah dirahmati oleh Allah SWT, dan semoga selalu diberikan kesehatan sehingga dapat selalu membaca tulisan saya yang saya harap mendatangakan manfaat bagi para pembaca.๐Ÿ˜™ Tetapi saya sebelumnya ingin memohon maaf karena sedikit lambat memposting perjalanan ini dikarenakan ada beberapa reason yang ada sehingga kerap menunda - nunda dan atas seijin Allah SWT saya akan terus berbagi pengalaman setiap perjalanan saya ke kalian supaya ada manfaat yang bisa diambil dan tentunya bisa menambah wawasan teman - teman semua. ,!!

So, kali ini saya akan share pengalaman perjalanan saya saat mengunjungi suatu kota kecil juga biasa disebut suatu "desa" yang sangat indah dan kerap dikunjungi oleh jutaan wisatawan baik lokal maupun asing, nama kota itu adalah Sidi Bou Said. Kalian pasti pernah mendengar nama kota itu kan? Atau belum? Bagi yang sudah tak asing dengan nama kota itu pasti tentunya selalu terbayang dengan keindahan b
angunan - bangunan yang sudah berumur dengan nuansa warna yang didominasi dengan warna Biru dan Putih.

Sidi Bou Said adalah suatu kota kecil yang terletak di negara Tunisia, Afrika Utara kurang lebih terletak sekitar 20KM dari kota Tunis, Ibukota Tunisia. Yapp jadi dari kota Tunis itu kira - kira saya perjalanan naik bus cuma sekitar 25 menit untuk sampai di Sidi Bou Said. Nah teman - teman, Sidi Bou Said itu sendiri merupakan salah satu obyek wisata yang terletak di bukit - bukit dan menghadap laut Mediterania, jadi kayak pemandangan alam dan laut itu menyatu Maa Syaa Allah indahnya.
Nah karena jalannya itu berbukit, berkelok yang menjadikan sebagian besar wisatawan yang datang adalah kaum muda. 
Sepanjang perjalanan menuju pantai Teluk Tunisia dan Pelabuhan Sidi Bou Said ini kira" sejauh 2KM . Dari laut ini saya juga bisa lihat kepulauan Malta, lho gaes, mantap djiwa kan๐Ÿ˜‚
Selain itu di sepanjang perjalanan disuguhi oleh banyaknya bangunan -  bangunan bergaya Mediterania klasik atau andalusia yang terpampang di sepanjang jalan Habib Thameur menuju Avenue de L'Environnment 
 yaitu bangunan - bangunan tinggi yang didominasi oleh warna biru dan Putih pada tembok, pintu, jendela, dan ornamen - ornamen gedung lainnya. Selain pemandangan gedung - gedung indah, juga terdapat pepohonan - pepohonan yang indah disepanjang jalan,.
sungguh luar biasa.

Saat saya kesana itu suhunya dibawah 12°C dan bener2 dingiiiiiinnnn, asal kalian tau gaes, Afrika itu ngga segersang yang kita bayangkan, ketika makan es krim tu sampe es krimnya engga berasa dinginnya hahah.๐Ÿ˜

 Nah di sepanjang jalan juga banyak dijumpai oleh - oleh/ buah tangan gitu gaes, mulai dari barang - barang kerajinan like keramik - keramik, lukisan - lukisan, ada baju dari bulu/kulit domba, terus juga ada patung - patung onta sampe ada aneka jenis makanan, like manisan, jajanan - jajanan donat khas Sidi dan masih banyak lagi, pokoknya banyak bet dah gaess๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜

Selain terdapat aneka buah tangan disini juga terdapat aneka cafe atau restoran yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan salah satunya adalah cafe Des Nattes.

Oh ya gaes, Sidi Bou Said juga menjadi inspirasi penulis Andre Gide lhoooo๐Ÿ˜ฏ
@TriAgungKristanto Dalam buku Tunisia: Art, History, Culture A Wonderful Journey in A Magic Land (2010) disebutkan, tahun 1912 seorang kaya di Inggris, berasal dari Peranncis, Rodolphe d’Erlanger, mengunjungi Sidi Bou Said. Ia terpesona dengan keindahan kota kecil itu, dan membangun rumah mewah yang dinamai Dar Nejma Ezzahra (rumah bintang dari Venus).

mungkin sampai disini dulu tulisan saya kali ini, semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca. Wass
 Wassalamualaikum Wr.Wb teman - teman.








1 komentar:

  1. Sukses selalu dan jangan pernah bosan untuk berkarya Nina Dwi Rohmawati

    BalasHapus